Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berdiri di atas podium, mengenakan kemeja putih dan berpeci hitam. Dengan penuh semangat dan nada bicara yang berapi-api, dia berpidato dan mengutarakan potensi buruk yang mungkin terjadi pada tahun 2030: Indonesia diprediksi bubar!
Kok bisa?
“Saudara-saudara. Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030,” kata Prabowo, dalam video yang diunggah akun Facebook Gerindra, Senin 19 Maret 2018.
Prabowo juga menyinggung masalah aset yang dimiliki negara hanya dikuasai satu persen saja. Begitu juga kekayaan Indonesia yang dibawa dan dimanfaatkan oleh negara lain.
Pernyataan itu sontak membuat geger berbagai kalangan. Prediksi Indonesia bubar 2030 yang diungkapkan Prabowo dianggap sebagai ekspresi yang tidak berdasar. Pernyataan ini menimbulkan banyak pro dan kontra, termasuk di kalangan netizen atau warganet.
Bagi mereka yang pro, pernyataan Prabowo ini dianggap sebagai sebuah kewaspadaan supaya kita tidak terlena.
Rame org tanggapi stetmen @prabowo.
Tidakkah kita lihat stetmen itu cocok dgn narasi @anismatta (AM) ?
2030 Indonesia bubar, kata 08.
Sejak awal AM sudah serukan: “Arah Baru Indonesia” !!
Indonesia perlu arah baru, agar tidak hancur di masa datang!!!
— demokrasi terPIPIN (@romijuliwanda) March 23, 2018
Janganlah berhenti dikalimat bubar nya, mereka yg bully hanya sebatas memahami kalimat, Indonesia akan bubar pada 2030, lihat kalimat lain dan alasannya, sama dengan bangunan rumah yg diprediksi kuat puluhan tahun, tapi klo ga dirawat apalagi dirusak, dlm itungan hr jg bubar.
— Aa aeff (@Aaaeff2) March 23, 2018
Bagi mereka yang kontra, ucapan Prabowo itu dianggap sesuatu yang mengada-ada, bahkan dicap sebagai sikap pesimis.
Indonesia 2030. Semua optimis kita jadi bangsa besar. Hanya Pak Prabowo yang percaya Indonesia bubar. Sudah lupa Pak, dengan jargon macan Asia? Ini malah jadi macan jagat lho pic.twitter.com/w0Elm0gzry
— IG: ulinyusron (@ulinyusron) March 22, 2018
Ada yang terus bekerja, optimis dan berpikir positif.
Ada yang terus bicara, pesimis dan berpikir negatif.
Tentang ketakutan akan PKI.
Tentang ketakutan akan aseng oseng.
Tentang ketakutan Indonesia bubar 2030.Jelas, aku pilih yg optimis. Sederhana.
— ADDIE MS (@addiems) March 21, 2018
Kita boleh memilih hidup dalam pesimisme Indonesia bubar atau dalam optimisme Indonesia jaya.
Hidup adalah pilihan..
— PS (@PartaiSocmed) March 22, 2018
Bagi mereka yang selow, pernyataan Prabowo ditanggapi dengan candaan atau guyonan. Hehe…
Ditanya sejumlah wartawan atas pendapat yang menyebutkan Indonesia akan bubar pada tahun 2030,
Reaksi pertama Pak Jokowi adalah tergelak “Heh ..he…heh…heh” pic.twitter.com/YFRVb0GOz9
— ꦩꦸꦂꦠꦝ (@MurtadhaOne) March 21, 2018
Dr. Bernard Mahfoudz, kandidat peraih Nobel Ekonomi meramalkan pada 2030 Indonesia akan bubar bersama negara-negara lain yang juga melaksanakan puasa. Acara bubar akan dilanjut dengan SOTR.
— @victorkamang (@victorkamang) March 21, 2018
INDONESIA bubar 2030, jadinya,
I
N
D
O
N
E
S
I
A
🤔🤔@_Hrst
— Samuel Valentino (@MrSamuelNababan) March 23, 2018
padahal kalo pak prab bilang indonesia bubar 2030 karena skynet, orang pasti lebi banyak yang percaya xixixixi
— patut binasa~ (@sinefil_murtad) March 22, 2018
Jarak waktu antara bubarnya Indonesia dengan Perang Diponegoro ternyata ga terlalu lama. Indonesia bubar pada 2030, sedang Perang Diponegoro 1825-1830. Semuanya terjadi pada malam hari.
— akhmad sahal (@sahaL_AS) March 21, 2018
Katanya 2030 Indonesia bubar? Masalahnya bubarnya diaduk apa nggak diaduk nih?
— sɐuɐpɯouɐ (@anomdanas) March 22, 2018
Tema itu sebetulnya tak hanya kali ini disampaikan. Prabowo pernah memaparkan hal yang sama di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI, Senin 27 September 2013.
Kala itu, dalam acara bedah buku Nasionalisme, Sosialisme, dan Pragmatisme, Pemikiran Ekonomi Politik Sumitro Djojohadikusumo, mantan Danjen Kopassus tersebut menyinggung soal geopolitik dan ekonomi Indonesia.
Di sela pidatonya, Prabowo Subianto mengeluarkan tiga buah buku. Buku itu dibeli saat berkunjung ke luar negeri. Salah satunya adalah novel fiksi ilmiah karya PW Singerdan dan August Cole. Dalam buku itu, ahli politik luar negeri tersebut memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan dalam konflik global.
Tapi, terlepas dari itu, ada hal lain yang juga perlu diperhatikan oleh sodara-sodari, kalau memang apa yang ditakutkan oleh Prabowo itu benar-benar terjadi. Mau sampai kapan kamu simpan rasa sayangmu, my lov..?
Mau sampai kapan kamu simpan rasa sayang dan kangenmu itu? Katanya indonesia bisa bubar 2030 loh.
— Raesaka (@Raesaka) March 22, 2018
Siapkan jawabannya segera, ini keadaan genting dan memaksa. Jangan sampai terlambat dan dihantui rasa penyesalan!
Ya sampe 2030, biar bubarnya bareng.
— It them (@DewiA_P) March 22, 2018
Sampai dia benar2 datang ke rumah dan melamarku, bang.. 😥
— Raudah Ningsih FLV (@officialnink) March 22, 2018
Sebelum Indonesia bubar udah bubar duluan rasa ini pas liat dia sm yg lain😂
— RISKA MULIANI (@riskmul) March 22, 2018
Mungkin, di tahun 2030 juga rasa rinduku bubar~
— MegaSitinjak (@Mewasi_) March 22, 2018
Syedih…