Lagu “Despacito” betul-betul sedang menggejala di seantero jagat raya, dinikmati nyaris semua kalangan, dari penganut bumi bulat, datar, hingga trapesium.
Tembang yang dibawakan oleh Luis Fonsi feat Daddy Yankee itu meledak di Youtube. “Despacito” ditonton lebih dari tiga miliar kali atau mencetak rekor terbanyak sepanjang masa. Bahkan, pada platform gabungan, sudah ditonton lebih dari 4,6 miliar kali.
Yang versi Justin Bieber juga digandrungi, sudah tembus empat ratusan juta viewers di Youtube. Nggak tahu kalau yang versi Via Vallen? Eh?
Kekuatan lagu ini ada pada musiknya yang easy listening. Hingga Indonesia pun terjangkit virus “Despacito”, karena memang cocok dengan kuping warga sipil dan warganet.
Tanda-tanda sebuah tren lagi hits tampak dari munculnya meme, parodi, dan cover-coveran. Itu yang bisa kita temukan di lingkaran medsos belakangan ini. Sampai di sini, ada satu hikmah yang bisa dipetik, akhirnya Mars Perindo punya lawan tanding yang tangguh. Boom!
Selain mendapat sambutan hangat di beberapa negara, ternyata lagu “Despacito” menuai larangan di beberapa negara, salah satunya Malaysia. Pemerintah negeri jiran tersebut yang langsung beri instruksi. Sebab liriknya dinilai tidak sesuai dengan ajaran Islam, sarat kalimat-kalimat berbau seksual.
Di Indonesia sendiri, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah maupun dari MUI. Hanya saja ada personal yang angkat suara merespon fenomena ini. Ia adalah ustadz Ansufri Idrus Sambo, ketua presidium alumni aksi 212.
Beliau mengatakan bahwa lagu “Despacito” tidak pantas tersebar di Indonesia, karena liriknya dianggap sangat vulgar dan haram di dalam ajaran Islam.
Saya jadi penasaran dong, lalu coba mengalih bahasakan dengan terbata-bata menggunakan gugel translit plus pertolongan mas Lebah Ganteng. Hasilnya memang terlihat, keseluruhan liriknya adalah ilustrasi dua sejoli yang sedang bersenggama. Sebuah lagu yang seharusnya berlabel 18+.
Mungkin itu yang dianggap vulgar dan haram oleh beliau. Tapi kan, dalam Islam, kita diajarkan untuk ber-husnudzon. Bisa saja yang dimaksud oleh si penyanyi adalah kisah hubungan suami-istri. Dalam hal ini, fix halal dong.
Lagipula, sebenarnya lagu-lagu impor sejenis itu sudah banyak beredar, seperti beberapa lagunya Bruno Mars, Miley Cyrus, dan beberapa koleganya.
Sudahlah nggak usah terlalu jauh, lagu-lagu dangdut dalam negeri pun liriknya begitu seronok. Tengok saja tembang macam “Ku Hamil Duluan Sudah Tiga Bulan”, “Belah Duren”, dan “Cinta Satu Malam”.
Semuanya menjadi konsumsi bebas para bocah generasi milenial. Banyak yang cemas, karena berawal dari konsumsi, lalu menjadi inspirasi, ujung-ujungnya aksi. Naudzibillah, mau dibawa ke mana masa depan bangsa Wkwkwk Land ini? Gitu kan?
Ustadz Sambo juga melanjutkan, jika pemerintah tidak memblokir dan menghapus peredaran lagu “Despacito” di Indonesia, maka beliau tak segan-segan untuk mengerahkan massa untuk unjuk rasa di depan Istana Negara. Negri kan kalau ada aksi bela-belaan lagi? Kalau yang ini #AksiBela… apa ya?
Menurut hemat saya, daripada jadi runyam hanya karena urusan “Despacito”, yang nyatanya di dunia ini lagu tersebut justru digemari, saya bisa kasih cara lain yang lebih asique untuk merespon keadaan.
Izinkan saya untuk menyumbangkan sebuah koleksi musik atau mixtape, yang berisi empat lagu alternatif untuk anda yang cemas dengan lagu “Despacito”. Lagu ini berasal dari musisi-musisi indie yang memang tidak mendaku dirinya religius, dress code mereka pun bukan baju koko dan sarung.
Tapi, lagu-lagu yang mereka tawarkan sesuai dengan kualifikasi yang pak ustadz maksud. Tidak vulgar, halal, dan ada edukasi untuk spirit la taqrabu zina. Sangat berfaedah untuk dinikmati.
Empat track di bawah ini bisa makin viral, ajojing, dan memiliki keraifan lokal, jika digubah dengan remix ataupun koplo. Koplo adalah koentji…
1. Efek Rumah Kaca – Kenakalan Remaja di Era Informatika
Efek Rumah Kaca memang dikenal musikalitasnya yang apik, memiliki cara bertutur yang baik dan ciamik, juga lirik-lirik yang tak biasa. Dalam beberapa lagunya menyasar isu sosial politik dan kepedulian terhadap kondisi bangsa.
Salah satunya, di lagu “Kenakalan Remaja di Era Informatika”, datang dari album ke 2, Kamar Gelap. Cholil cs menangkap fenomena kenakalan para remaja generasi milenial, seperti seks bebas hingga doyan bikin video esek-esek, lalu diunggah jadi konsumsi warganet.
Dalam lagu ini, secara tersirat, ERK bisa dikatakan melakukan dakwah amar makruf nahi munkar. Bukan dalam bentuk ajakan, tapi sindiran. Kalau mau jadi bangsa yang berkemajuan, yang dipikir jangan cuman syahwat perut dan bawah perut sahaja.
Senang mengabadikan tubuh yang tak berhalang
Padahal hanya iseng belaka
Ketika birahi yang juara, etika menguap entah kemana
Oh nafsu menderu-deru, bikin malu…
Oh nafsu menderu-deru, susah maju…
Rekam dan memamerkan badan dan lainnya
Mungkin hanya untuk kenangan
Apakah kita tersesat arah? Mengapa kita tak bisa dewasa
2. Superglad – Cinta dan Nafsu
Saya pertama kali kenal Superglad semasa duduk di bangku SD, sekira tahun 2006. Waktu itu, para berandalan ibukota ini hadir dengan lagu berjudul “Satu” sebagai support yang khusus didedikasikan untuk penderita HIV/AIDS.
Lima tahun kemudian, pada 2011, mereka merilis album bertajuk “Cinta dan Nafsu”. Di list pertama, ada single yang persis dengan judul album, “Cinta dan Nafsu”.
Saya menduga lagu ini bentuk pengingat agar menjadikan cinta sebagai panglima, jangan mau dikerdilkan oleh nafsu. Sebuah ikhtiar, misalnya untuk kasus penyebaran penyakit HIV/AIDS bisa diminimalisir.
Kalau anda punya nafsu sudah overload, baiknya pacar anda dihalalkan saja. Itu indah kawan. Kalau sudah halal, salah satu bentuk cinta, ya bersenggamalah secara aman. Saran saya, pakai alat kontrasepsi terutama yang sudah SNI, yang ada bunyi kliknya.
Kala cinta bicara
Nafsu menutup telinga
Jika nafsu yang bicara
Cinta kadang jadi buta
Tak pandang dosa…tak pandang lelah
Nafsu menggoda…cintapun kalah
3. Sisir Tanah – Bebal
Mas Danto Sisir Tanah coba melakukan sarkasme dengan memotret praktik kekerasan seksual, tapi bukan antar manusia, lebih kepada manusia dengan alam raya. Bagi saya, lagu-lagu seputar mencintai alam adalah salah satu bentuk senandung yang sungguhlah religius.
Syaikh Jauhari Thantawi, guru besar Universitas Kairo, dalam tafsirnya Al–Jawahir, menyebutkan, dalam Al-Quran terdapat lebih dari 750 ayat kauniyah, ayat tentang alam semesta, dan hanya sekitar 150 ayat fikih. Sudah saatnya ada porsi lebih untuk gerakan melindungi alam.
Single ini tak masuk dalam list album perdana Sisir Tanah, “WOH”, dirilis beberapa bulan kemarin, tahun 2017. Namun selalu jadi andalan Sisir Tanah, kala turun di aksi-aksi agraria. Saya merekomendasikan lagu ini untuk Pak Ganjar Pranowo, bisa kali dijadikan nada dering ponsel.
Jika bumi adalah ibu
Kita manusia
Memperkosa ibunya
Setiap hari
Setiap jam
Setiap menit
Setiap detik
4. Jason Ranti – Doa Sejuta Umat
Sebelum saya mengakhiri tulisan, alangkah baiknya mari kita berdoa bersama agar kita mendapatkan kenikmatan keluarga sakinah mawadah wa rohmah.
Dipimpin oleh Al Mukarom Jason Ranti, musisi folk slengean, tukang cibir, namun rajin ibadah. Lewat rapal lagu “Doa Sejuta Umat”, yang diambil dari album Akibat Pergaulan Blues.
Sebagai seseorang yang percaya akan kekuatan cinta
Komitmen serta disiplin dalam berumah tangga
Aku selalu berdoa
Ya Tuhan, lindungi aku selalu
Ya Tuhan, jagalah aku selalu
Dari pasangan yang sadis
Lawan jenis yang parasit
Dan penjahat kelamin
Amin…
Wow, sangat bermanfaat gan… Banyak yang gue baru tau, kudet.. hehe
Nais gan, itu Depacito emang bener bener dah
Despacito banget
Descapasito memang banyak di perbincangkan di dunia bulat dan datar ya gan. Hehe
Kalo ane degerinnya dek lastri sih hehe
sama ama rizal, ane dengerinnya dek lastri, despacito versi jowo. ato dengerin via vallen aja wis. kwkwk
memang waooo bnget
Josssssss
Buseeetttt artinya… Lagunya cocok bwt pacar gue hhhhh. Thx infonya sob.
Wkwkwk.. Sungguh Agamis.. Sayang keluarga pula ..
Syukron om infonya..
Enak lagunya buat didengerinnya
mantap lagunya gan